Senin, 17 November 2008

Bgm kalau memilih suami atas dasar cinta saja ??

From: Meitri


maaf kalo jadi merepotkan tapi thanks bgt tadi ulasannya sedikit membantu membuka wawasan saya. tapi saya butuh ulasan lebih lanjut dan tolong dijawab pribadi.
bisa gak dijelaskan apa resiko yg dihadapi dalam rumah tangga jikalau memilih pasangan karna cinta meskipun pemahaman agamanya agak kurang?

****************

Jawab :

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Mb. Meitri, ada beberapa kaidah (tatacara) sebagai muslimah sejati, ........
1. Seringlah betebar salam spt yang dianjurkan Rasullulah ......... kalau ini jarang, maka mulailah dengan menebar salam, terutama kepada sesama muslim. Sbb hakekat menebar salam itu adalah menebar doa, dan doa itu bukan hanya untuk orang lain, namun juga diri sendiri.

2. Sebagai muslimah, saya berharap anda yaqin benar dengan keyakinan masuk Islam, artinya anda tidak salah kamar masuk Islam. Dengan keyakinan yang tebal saya berharap andapun tidak ragu dan mempunyai sikap I'tiba, yaitu mengakui sepenuhnya ajaran Islam, termasuk mengimani (yakin) bahwa Quran itu adalah perintah Allah SWT yang di berikan kpd manusia lewat Nabi.

3. Sebagai muslimah saya yakin anda tentu sudah memenuhi syariat2 sbg muslimah sejati, termasuk sudah memenuhi perintah Allah SWT yang isinya adlah sbg wanita anda harus menutup aurat. Jika belum maka boleh jadi ibadah kita selama ini bisa terancam mubazir, krn tidak mungkin sebuah hukum hanya di senangi yang ini, yang lain tidak senang (enggan melaksanakan)

4. Menjawab pertanyaan anda, apa Resikonya ketika kita nekad nikah dengan seseorang dengan modal 'cinta' tanpa menempatkan agama sebagai dasar pertimbangan untuk memilih suami ...........??? jawabnya bisa bervariasi ................a.l, sbb :

a. Yang jelas tindakan suami bisa jadi diluar kaidah agama, krn dia tidak memahami agama
b. Bisa melakukan hal yang dilarang agama yaitu mis : menampar istri, menganiaya istri, dan tidak sedikit yang malah menjual istri, dll
c. Tidak memberi nafkah istri, menelantarkan berbulan-bulan dan menyengsengsarakan istri - krn ketidak tahuan dia sebagai suami
d. Nikah semaunya sendiri tanpa syarat yang syar'i, dia bisa kawin-cerai kepada siapa saja dia suka
e. Tidak care (peduli) kepada anak-anak, padahal anak adalah aset penting untuk masa depan. Dari anaklah kita bisa celaka dan bisa hidup enak di akherat. Itu tergantung bgm kita mencetak anak untuk jadi apa. Ketika bapaknya tahu bahwa doa anak sholeh akan tetap nyambung ke akherat meskipun ortunya sudah tiada, maka hal ini adalah keberuntungan bagi ortu yang mendidik agama kpd anak2nya.
f. Semua keputusan suami tidak mendasarkan kepada agama, ini berbahaya, sebab hidup ini tidak bisa dipisahkan dari agama.
g. Sebagai istri akan rugi akherat ketika punya suami, tetapi dia tidak ngerti agama. Perlu diketahui bahwa suami bagi muslimah (wanita) adalah ibarat sebuah kendaraan untuk menuju surga (tumpangan). Istri masuk surga atau tidak itu nanti kata kuncinya adalah kepada 'keridhoaan suami'. Ketika sholat anda bagus, puasa anda bagus, dll, maka ketika kunci syurga mau dibuka, maka yang ditanya adalah bgmana keridhoaan suami atas pelayanan istrinya ketika di dunia. Jika suami "OK" maka masuklah syurga si istri dari pintu mana dia suka, namun sebaliknya bagi suami yang tidak kenal agama, bgmana dia mau menjawab ridho atau tidak, lha untuk menjawab amalnya sendiri saja dia tidak bisa. Inilah pentingnya mengapa memilih suami adalah sebaiknya yang ngerti agama.
h. Akibat yang lebih fatal adalah 'suasana rumah tangga' ............. suasana rumah tangga orang2 yang agamis dengan yang tidak agamis biasanya akan lain. Orang2 agamis biasanya rumah akan penuh dengan ketuduhan, penuh dengan sabar, penuh dengan saling ngalah, penuh dengan saling menjaga perasaan, penuh dengan meletakkan semua dasar kehidupan ini hanya semata-mata atas kehendak Allah (Qodar), dan sejuta perasaan aman, tentram dan nyaman dalam berkehidupan. Beda dengan ketika mendapat suami tanpa dasar agama yang kuat, dia hanya asyik dengan dirinya sendiri, siang-malam yang diurus adalah duit dan duit.
i. (ini yang penting) Suami yang ngerti agama, dia akan mencari nafkah hanya dengan cara yang benar (makruf), sebab dia tahu bahwa apapaun makanan yang diberikan kepada anak istrinya bakal di pertanggung jawabkan kelak di hari akhir, sehingga suami yang ngerti agama akan mudah 'Menge-REM' nafsu-nafsu korupsi atau makan dari yang haram. Beda kan dengan suami yang tidak kenal agama, maka dia bisa embat saja kanan kiri tanpa pandang bulu ..............
j. Suami tidak kenal agama, tidak bakal mampu menempatkan istri ke tempat yang agung, ke posisi dimana dia bakal dijadikan tempat menurunkan keturunannya, sehingga baik dari pergaulan, makanan, dan kejiwaan istri tidak mampu ditempatkan di tempat yang paling tepat. Kehidupannya cenderung sama hak, sama bebas dan urusan kamu yha urusan kamu urusan gua yha urusan gua. Warna kehidupannya terasa aroma liberal yang semua serba bebas tanpa batas ............. istri mau kemana yha silahkan, suami mau kamana yang hak suami .......... kalau begini kan repot jadinya.


Nah ini adalah hanya sebagian saja akibat2 yang bakal dihadapi wanita ketika memilih suami hanya mendasarkan atas dasar 'Cinta' saja, tanpa mengedepankan logika dan perencanaan jauh kedepan bahwa suami yang dipilih ini harus orang yang istimewa. Kesalahan memilih suami akan berakibat fatal, kecilnya kita (istri) ditinggal hidup sendiri, besarnya bisa saja suami membunuh istri krn mau kawin lagi ...........banyak terjadi kasus belakangan ini spt itu. Nah untuk itu berhati-hatilah .......... cinta saja tidaklah cukup sebagai modal untuk mendapatkan suami, sebab kalau anda mau naik kendaraan kan harus piliha yang : awet, bensin irit, tidak gampang rusak, body bagus, harga terjangkau dll .............jadi tumpangan akherat anda akan lebih bermakna d/p mengedankan emosi saja (cinta = emosi) ........... demikian semoga bermanfaat, walahualam bisowab, Wassalamualaikum wr wb

baz

Tidak ada komentar: