Rabu, 27 Mei 2009

Apakah kita KAFIR terhadap ayat2 Allah ???

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Saya hanya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan mengajak pembaca di mailist ini, bahwa sebagai Muslim kita ini di tuntut tidak hanya sekedar mampu menjalankan Sholat, Puasa dan amaliyah lainnya dan berakhirlah tugas tersebut. Tetapi masih banyak hal yang harus kita laksanakan, apa itu ?? yaitu kita harus memahami ayat2 Allah yang terdapat di Quran. Quran disediakan Allah SWT kepada manusia melalui perantaraan Jibril dan di nukil kepada Rasulllullah SAW untuk selanjutnya untuk penerang manusia dari jalan gelap menuju jalan yang terang (Ila Zulumati Ilanur). Sehingga bahasa komunikasi Allah sudah sangat terang dan jelas, tinggal manusia sendiri memahami dan diamalkan tidak ayat2 yang diberikan tersebut.

Apakah dengan kita mengerjakan 5 waktu sholat, ada jaminan kita masuk surga ?? belum tentu. Apakah jika ditambah dengan Puasa juga belum tentu masuk surga ?? jawab belum tentu. Apakah ditambah lagi dengan Zakat, Sodakah juga belum tentu masuk surga ?? jawabnya belum tentu. Lalu bagaimana esensi yang benar ketika sebagai muslim ini bisa masuk surga ?? maka jawabnya adalah : kita harus masuk Islam secara kafah (menyeluruh/total), tidak bisa sebagian-sebagian, tidak bisa diambil mana yang suka, termasuk dalam hal ini adalah berhukum kepada hukum2 Allah SWT. Jadi ketika sebagai Muslim yang mengaku beriman, namun masih melakukan penentangan terhadap hukum Allah SWT, maka kita terancam dengan istilah 'Kafir Terhadap Ayat2 Allah'. Apa contohnya ?? jawabnya : banyak sekali.

Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak kita lihat muslim dan muslimah yang khusuk terhadap ke imanannya, namun masih banyak melakukan maksiat dan menentang hukum2 Allah. Coba anda bayangkan, bahwa memakan sesuatu dari yang haram itu bukankah ada larangannya ?? namun kita lihat betapa banyaknya muslimin dan muslimat yang masih doyan mengkorupsi uang negara atau uang perusahaanya. Kasus lain, Bukankah kita dilarang untuk melakukan Dzina di dalam Quran ?? namun apa kenyataanya, masih banyak orang yang ber KTP muslim tapi masih mau melakukan maksiat. Ada lagi ketika Qhomer (alkohol) telah diharamkan Allah SWT di dalam Quran, tetapi apa jawab orang2 yang suka minum 'Soft Drink' :"Ini kan alkoholnya cuma 0,5%" - mereka berkelit dengan tujuan menghalalkan hal yang telah jelas diharamkan. Contoh lain : Wanita dalam quran di atur untuk menutup auratnya, namun apa kenyataanya, banyak muslimah yang belum berkerudung, atau jika sudah berkerudung masih saja dia memakai celana panjang yang akhirnya tidak bedanya dengan mempertontonkan aurat. Naudzubilahmindzalik.

Lalu apa hubungannya dengan kafir terhadap ayat2 Allah ?? Disini akan saya tunjukkan, betapa sungguh rusaknya manusia ketika sudah jelas diberikan hukum2 syariat - dan semua itu diatur di dalam Quran, namun dalam implementasinya, masih di comot sana-sini sesuka hatinya. Inilah yang saya sebut dengan kita sebagai muslim/muslimah namun kafir terhadap ayat2 Allah. Ada sebuah hadist nabi yang menarik untuk kita renungi : Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya akan datang seorang lelaki besar gemuk pada hari kiamat yang berat amalnya di sisi Allah tidak seberat sayap seekor nyamuk sekalipun.

Inilah yang saya gambarkan betapa ketika kita tidak mau bertaqwa (menjauhi larangan dan melakukan perintahnya) - maka kita terancam dengan kafir terhadap ayat Allah SWT. Allahpun juga telah menegor kita dalam Quran surat : Al-Kahfi (18) sbb :

[105] Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

[106] Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

[107] Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

[108] mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.

[109] Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
Jadi apakah sebagai muslim/muslimah kita sudah cukup dengan melakukan rukun Islam dan Iman saja ?? jawabnya : rasanya tidak cukup hanya itu, sebab ternyata implementasi sebenarnya adalah terletak di amaliyah kita sehari-hari. Banyak sekarang ini kita lihat muslimah dengan jilbab, tapi ternyata dibalik itu, hanya sebagai modis (mode), ketika butuh dipakai ketika tidak butuh ditanggalkan. Atau dengan jilbab rapat dikepala, tapi bawah masih pakai celana. Inilah yang dimaksud dengan implementasi amaliyah yang keliru. Kalau anda mau debat pendapat ini silahkan, namun sekali lagi esensi menampakkan aurat masih kental dalam kasus ini. Dan kitapun masih sering dengar adanya jilbab gaul atau jilbab modis. Hm ........

Hati-hatilah saudaraku, jangan sampai kita sudah dengan tekad bulat becita-cita ke surga, namun ternyata kita masih Kafir Terhadap Ayat-ayat Allah' naudzubilahmindzalik. Mudahan tulisan sepotong ini bermanfaat untuk mengingatkan saya dan juga pembaca yang lain.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahatullahi wabarakatuh,

Baz

Tidak ada komentar: