maaf klo saya bikin pusing...begini ceritanya
saya dan dia pernah menyayangi orang non muslim
mungkin sebab itulah yang bisa jadikan kami sebagai teman
setiap ada teman wanita yang dekat, dia selalu bercerita
sampai ke hal yang dia ingin lakukan (ma'af agak maksiat)
tapi akhir2 ini sikap dan gaya bahasa yang diberikan ke saya aneh
saya berusaha bilang klo lebih baik jadi orang yang dulu
untuk itulah dia minta supaya kami berjauhan dan tidak berkomunikasi dulu
sampai dia benar2 stabil
saya tidak mau dia sendirian menghadapi cobaan ini namun
saya juga tidak mau menjadi penggoda baginya
saya ingin kami saling menguatkan bukan melemahkan
mohon bantuannya
Thank you,
Tuti........
***********************
Jawab :
Assalamualaikum wr wb
Ooo........ ceritanya anda ingin jadi sharing partner dia ?? mungkin karena
kasihan melihat dia dlm keadaan sekarang ?? gitu ?? kalau yha maka kaidahnya
begini. :
1. Secara syariat sudah wajibnya manusia muslim saling menasehati (boleh)
dan malah harus, rujukannya : QS Al-ASr (bunyinya watawa shoubil Haqi watawa
shoubil sobr) ............. bernasehatlah dalam kebaikan/kebenaran dan
saling bernasehatlah dalam kesabaran.
Kalau anda mau menasehati dia itu sudah wajibnya demikian, namun perlu
dengan cara yang syar'i (tatanan agama) yaitu pria dan wanita tidak
melakukan tatap muka langsung, anda bisa menggunakan email atau surat atau
telp sehingga tidak tatap muka langsung. Hal ini disamping untuk
menghindarai larangan agama, juga unt menghindari fitnah, dan juga sesuai
permintaan dia agar menjauh .............. namun dasar pijakannya bukan
karena anda punya maksud (ingin dekat), namun benar2 karena Allah SWT. Jadi
nasehat menasehati itu adalah perintah Allah SWT jadi wajar kalau anda
menasehati karena memang ada dasar perintahnya, bukan krn emosi pribadi.
2). Kalau orang sudah bilang pls menjauh, mka anda sebaiknya harus jaga
jarak, sebab apapun keadaannya, kita tidak tahu. Apalagi anda bilang bahwa
dia selalu menyerempet-nyerempet bahaya (porn/nafsu), nah ini tentu orang
yang spt ini jauh dari agama. Tidak mungkin orang yang dekat dan kenal agama
orientasi dalam otaknya hanya nafsu. Kita oleh Allah SWT diminta untuk
menjauhi dlm pergaulan kpd orang-orang yang terbiasa dengan maksiat.
menasehati sih boleh, namun dekat sing sebaiknya jangan, sebab ada tuntunan
yang mengatakan bahwa : " Laki2 pedzinah itu dapatnya adalah wanita
pedzinah, sedang laki yang baik2 itu dapatnya adalah wanita yang baik2".
Demikian juga larangan menikah dengan golongan musryrik dan non muslim.
yaitu :"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga
dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.
(2:221)
3). Untuk memperbaiki sih boleh, namun jangan malah tujuannya memperbaiki,
namun anda larut dalam permasalahan ini karena kontrol kita lemah. Untuk itu
biarlah yang memperbaiki itu biar tukang yang ahli dalam memperbaiki mental,
isalnya ustads atau siapa saja yang bisa membimbing ke jalan terang.
4). Dari pada anda sibuk memikirkan orang yang baru error, kenapa tidak
dipikirkan diri sendiri yang saat ini juga masih dalam masalah untuk
mendapatkan pendamping ? bukankah wktu bergulir terus, sehingga apabila anda
lalai, maka kita akan menjadi orang yang merugi ?? nah lebih baik
berkiprahlah untuk diri sendiri dulu, baru setelah nanti anda sudah 'Safe'
baru menolong orang lain. Kalau tidak bisa sendiri yha dengan orang lain
................
Demikian jawaban sementara ana, krn terus terang ana tidak tahu medan anda
berdua spt apa ...................okey semoga bermanfaat. Wassalam wr wb
Baz
Senin, 25 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar