Selasa, 08 Februari 2011

Beruntungkah saya (belum) menikah dibanding teman yang sudah ???

Asslm wr wb
Smg Bpk selalu dlm keadaan sehat

Setelah 23 thn menikah, punya 2 anak, akhirnya teman saya memutuskan untuk menggugat cerai suaminya yang sering selingkuh dan melakukan KDRT. Begitu juga dg orang2 terdekat saya yg melakukan hal yg sama setelah beetahun2 menikah

Saya berpikir, mana yg lebih beruntung, saya atau mereka ya? Saya tidak pernah mengalami penderitaan dan kesedihan mereka, tapi saya tidak memiliki anak yang bisa mendoakan saya ketika saya meninggal kelak (kalau sdg melamun ttg ini saya sedih banget lho Pak, rasanya hidup tanpa tujuan, untungnya pikiran itu tidak sering muncul_)
Tapi, banyak juga kelg yg harmonis yang lagi2 mbuat saya iri.

Akhirnya, saya ambil sikap, jalani hidup dg baik saja, semoga اللّهِ melindungi saya terus, menenangkan saya dari kecemasan2 yg sering muncul.

Begitu saja cukup tdk ya Pak?
Atau ada hal lain yg perlu saya lakukan agar hidup lebih bermakna?
Mohon saran. , terimakasih banyak sebelumnya pak Ustad yg baik

Wass
Elvy (samaran)

***********************************

Jawab :

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,


Okey begini, saya beri masukan dari beberapa item (masalah) ...............
saya panggil mbak saja ya biar lbh akrab.

1). Ma'af kalau ini terlalu mempribadi, dan kalau ada kriteria
(ihwan) yang di inginkan spt apa, pls bisa di share sbb siapa tahu di
sekeliling saya ada yang ber-haq berada disamping mb Evi. Tapi kebanyakan
teman ane itu hanya memiliki kemampuan di agama dan sedikit kemampuan
mencari uang. Kalau suruh nyari uang agak susah. Tochpun ada yang siap
(single), namun dari segi sejarahnya, ternyata sebagian pernah ada yang
punya ........... tapi its okey siapa tahu saya ada informasi yang sesuai
dengan requirement mb Elvi. Saya tidak berjanji apa2 namun sebatas nanti ada
yang recomended dan cocok, insya Allah kami pertemukan di syariat disebut
dengan 'Ta'aruf' .........


2). Tentang sudah atau belum adanya jodoh bagi manusia (laki dan perempuan)
........ maka tdk bisa dikatakan 'beruntung' atau 'tidak beruntung'
.....pernikahan tidak bisa diukur dengan cara untung rugi, sebab sebuah
pernikahan itu terjadi dan ada hanya karena Allah SWT, bukan karena manusia.
ARtinya, selama Allah SWT belum/ tidak mentakdirkan manusia nikah, lalu
apakah itu dikatakan untung atau rugi ?? kan tidak. Dmk juga dengan org yang
telah 25th nikah akhirnya kandas karena berbagai alasan, lalu apakah dia
bisa dikatakan rugi ?? tidak ....!! sebab ingat rukun iman yang ke 6
(Al-Qodr / Kodar) ........atau umum menyebut nasib.

Dalilnya adalah :

"WaAAindahu mafatihu alghaybi la yaAAlamuha illa huwa wayaAAlamu ma fee
albarri waalbahri wama tasqutu min waraqatin illa yaAAlamuha wala habbatin
fee thulumati alardi wala ratbin wala yabisin illa fee kitabin
mubeenin"........

artinya : "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang
ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui
apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam
kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" ........(QS : Al An'am ayat
6)

Jadi nasib manusia dibumi dan apapun yang menghuni bumi, sudah ada
catatannya di buku Lauh Mahfudz - bahkan dikatakan 'tidak selembar daunpun
jatuh tanpa melalui takdir Allah SWT' - Subhanallah .......... Jadi tidak
bisa kita mengatakan aku ini sial belum ada jodoh .......atau sebaliknya si
itu sial krn KDRT dll - hal begini bisa membawa kita menjadi syirik dan itu
dilarang krn meniadakan peran Allah SWT. Allah SWT (TIDAK AKAN)
menyia-nyiakan ciptaanya, atau menyiksa ciptaannya, atau menelantarkan
ciptaanya karena DIA itu MAHA segala maha termasuk kasih sayang. Dibalik
keadaan anda yang belum ada sampingan, mungkin ada sebuah hikmah besar,
siapa tahu kalau justru kalau anda nikah 20th lalu itu sampai sekarang anda
tidak mampu menjadi istri yang baik bagi suami ?? apakah itu malah tidak
dosa ?? berbanggalah - bahwa dosa itu tdk anda miliki. Siapa tahu kalau 20th
itu anda tidak mampu melayani suami dengan baik dan bahkan suami menjadi
tidak ridho dengan anda, apakah itu malah bukan neraka alamatnya bagi anda
?? ........... siapa tahu kalau 20th lalu anda nikah dan melahirkan ternyata
anda tidak bisa mengasuh anak2 dengan baik karena anda harus ikut cari
nafkah, apakah hal itu tidak dosa ?? .....Hm ......berdosa itu mb evi. Untuk
itu, tetap berbesar hatilah, bahwa anda tidak memiliki dosa kepada suami,
krn selama ini anda tidak bersanding, dan anda tidak punya dosa
menelantarkan anak2 karena anda hrs bekerja, dan belum dosa2 lain, spt
mungkin : anda melanggar perintah suami, mendebat suami, ngomongin suami
dengan teman2 kantor, ngomongin mertua yang ini dan itu .........dan dosa
ghibah yang lain - atau mungkin anda menolak suami krn anda kelelahan kerja
........dll.......dll . Coba lihatlah diri anda itu sampai saat ini belum
punya dosa semacam itu ........... (kalau anda belum menikah) - kalau sudah
menikah (janda) mungkin masa itu menjadi tidak penuh dosanya
...............ada masa dimana anda istirahat dari dosa .......:-))

Aph anda kira teman2 anda yang bersuami itu tidak punya beban dosa thd
suaminya - keluarganya - anaknya dll ........?? Hm .......... ada hanya
mungkin sebagian orang yang jauh dari iman tentu tidak akan melihat dosa
itu. Apakah anda kira teman2 anda yang sudah punya suami itu bahagia krn
punya suami yang hanya bisa memenuhi keb rumah tangga dan jasmani ?? hanya
itu ??? berapa banyak suami yang mampu membawa istrinya lebih istiqomah,
berapa banyak suami yang mampu mengajak istrinya mengenal Allah SWT lebih
dekat ?? berapa banyak suami yang mampu menjadi pengayom hati istrinya ??
berapa banyak suami yang mampu mempertebal iman dan taqwa istrinya ??
...........jawabnya : Tidak banyak. ,.............. krn banyak juga suami2
jaman modern ini tidak siap dan tdk begitu kenal dengan Tuhannya. Dalam
pikiran mereka hanya harta dan nafsu ...........that is all. Apakah itu type
suami yang kita cari ??

Jaman modern ini banyak suami yang hanya habis waktunya untuk bekerja
kantoran - sedikit waktu unt keluarga apalagi untuk Allah penciptanya. 24
Jam diberi hidup, namun sehari tidak lebih dari 15 menit waktu untuk Tuhan
yang menciptakan dirinya. Kehidupan materialistik telah membuat mereka buta
thd tujuan hidup sebenarnya. Sbb tidak banyak laki2 yang memiliki visi
(cita2) thd akherat ............... mereka kebanyakan hanya mengejar al-wahn
(harta) dan an-nafs (nafsu) ........ itulah kebanyakan laki2. Padahal
sebenarnya yang dibutuhkan wanita itu adalah type laki2 yang mampu membawa
istrinya kepada jalan 'syurga' ............ tetapi sayang hanya sedikit
laki2 yang demikian ini. Kalau tochpun ada yang mampu mengajak ke syurga,
namun kadang wanita memandang dng mata sebelah ketika laki2 tidak mampu
memberikan kecukupan materi thd keluarganya, pd hal potensi dia membawa ke
syurga lebih besar d/p laki2 kebanyakan ...........

Jadi mb elvi jangan silau dengan mereka yang sudah berumah tangga. coba anda
survey ......... dianatara kenanalan anda yang sudah berkeluarga, berapa %
diantara mereka yang suaminya menjadi 'Ahlul Jannah' (ahli syurga)
.............. mudah2an banyak, tapi kalau hanya sedikit itu sudah jamak,
namun yang tdk diharap adalah tidak ada laki2 diantara mrk yang memiliki
kemampuan membawa istrinya ke jannah ............hm ....irroni, pd hal
manusia akan mati dan menemui Tuhannya .............tapi kebanyakan mereka
buta (taklid) thd Tuhannya. Mdh2an anda bisa mengambil hikmah dari keadaan
ini dan tetaplah ikhtiar ........... jangan tutup kesempatan dari siapapun
dia yang datang, kalau dia itu adalah ahlul jannah ............namun tutup
rapat pintu hati dari laki2 jika yang datang itu adalah ahlul nar (ahli
neraka) - yang hanya suka kepada duniawi dan nafsu belaka ................

Mdh2an bermanfaat dan wassalamaualaykum wr wb

Tidak ada komentar: