Maaf pak, kalau semisal kita melakukan pencurian uang tapi setelah itu kita pingin bertaubat. Apakah uang hasil curian tersebut harus dikembalikan ke pemiliknya? Kalau kita dipukul sampai babak belur apakah itu sebuah resiko yang harus kita tanggung? Apalagi ditengah masyarakat umum yang sering bermain hakim sendiri?
Wassalam
Heru
************************
Jawab :
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Mas Heru, tuntunan Islam adalah tuntunan yang lurus, oleh karena itu mengapa Muhammad diturunkan kepada umat ini adalah dalam rangka untuk mentarbiyah manusia agar selalu hidup bersih dan lurus. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak berbuat dosa / jahat, sebab semua itu akan dimintakan pertanggung jawaban. Untuk itu seharusnya sebagai seorang muslim tidak pada tempatnya berbuat yang menyimpang dari syariat, namun kadang syeton-lah yang selalu menggosok dan menggoda sehingga manusia masih saja jatuh dalam kubangan dosa.
Spt halnya dalam mencari risky, kita telah dituntun untuk mendapat risky yang halal, maka sebagai muslim sdh sewajarnya kita harus bekerja yang baik agar mendapat risky yang halal, jadi jangan sampai ada risky haram masuk ke perut kita dan perut keluarga kita. Untuk itu kita diminta untuk tidak mencuri, korupsi atau apapun yang bukan haq kita. Jadi ketika seseorang yang pernah merasa bersalah misal : mencuri / korupsi, dan ketika dia sadar, maka hasil kejahatannya tetap harus dikembalikan, BUKAN diputihkan. Sebab apapun yang didapat dari yang haram, tetap saja hukumnya haram, dan harus dikembalikan kepada pemiliknya.
Untuk itu - marilah sebagai muslim kita senantiasa mengambil ibroh (pelajaran) - agar kita tidak mengambil sesuatu dari yang bukan haknya. Penyakit modern sekarang ini bukan lagi mencuri spt halnya pencuri barang (konvensional) spt jaman dulu, namun bentuknya sudah modern juga, yaitu berupa korupsi. Jadi kurupsi = pencuri apapun dalihnya. Berhati-hatilah sebab hal-hal haram semacam itu - tetap harus dikembalikan kepada pemiliknya ketika seseorang telah sadar meskipun sudah puluhan tahun berlalu. Mudah2an kita senantiasa menjadi manusia yang selalu mendapat petunjuk NYA. Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahatullahi wabarakatuh.
Baz
Senin, 15 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar