Rabu, 08 April 2009

Menyikapi Mimpi

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Mimpi adalah fitroh kehidupan yang mana kita tidak bisa memanggil atau menolak. Artinya kita tidak bisa memanggil agar malam ini kita mimpi sesuatu misal : ketemu gadis cantik atau perjaka ganteng, demikian juga kita tidak bisa menolak mimpi ketika itu datang pada saat kita tertitidur. Mimpi adalah bagian khodar kehidupan yang datang sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Nenek Moyang kita dulu di tanah jawa - telah mencoba menafsirkan mimpi manusia melalui kodifikasi mimpi yang disebut "PRIMBON', Jadi primbon adalah kumpulan cerita mimpi yang di analisis dengan berbagai macam resikonya, misal : Mimpi gigi tanggal, maka akan ada keluarga yang meninggal. Dan bentuk penafsiran lain menurut jamannya. Demikian juga pada saat romawi kuno, banyak sekali ahli2 nujum yang mencoba menterjemahman mimpi, sehingga tidak sedikit kebijakan raja-raja jaman dahulu di awali dari penafsiran mimpi ini.

Islam telah mengajarkan kepada kita, bahwa apapun yang telah Allah berikan kepada kita, maka kita tidak bisa menolaknya, termasuk dalam hal ini adalah : denyut jantung kita, jumlah tarikan nafas kita, dan juga intensitas mimpi manusia selama tidur. Semua itu adalah bagiah ketentuan Allah yang manusia tidak dapat menolaknya. Sebagai muslim, kita dilarang untuk pergi ke Paranormal untuk mencari penafsiran atas mimpi yang baru dialaminya, demikian juga kita dilarang untuk menceritakan mimpi kita yang buruk kepada orang lain.

Dibawah ini adalah cuplikan hadist, bgm Islam mengajarkan kepada kita jika kita mengalami dan menghadapi sebuah mimpi ...........

Hadis riwayat Abu Hurairah, ia berkata:
Dari Nabi bahwa beliau bersabda: Ketika kiamat telah mendekat, mimpi seorang muslim hampir tidak ada dustanya. Mimpi salah seorang di antara kalian yang paling mendekati kebenaran adalah mimpi orang yang paling jujur dalam berbicara. Mimpi orang muslim adalah termasuk satu dari empat puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu dibagi menjadi tiga kelompok: Mimpi yang baik, yaitu kabar gembira yang datang dari Allah. Mimpi yang menyedihkan, yaitu mimpi yang datang dari setan. Dan mimpi yang datang dari bisikan diri sendiri. Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak menyenangkan, maka hendaknya dia bangun dari tidur lalu mengerjakan salat dan hendaknya jangan dia ceritakan mimpi tersebut kepada orang lain. Beliau berkata: Aku gembira bila mimpi terikat dengan tali dan tidak suka bila mimpi dengan leher terbelenggu. Tali adalah lambang keteguhan dalam beragama. Kata Abu Hurairah: Aku tidak tahu apakah ia termasuk hadis atau ucapan Ibnu Sirin. (Shahih Muslim No.4200)

Demikian palajaran hari ini, semoga bermanfaat dan semoga kita menjadi bagian orang-orang yang selalu mendapat petunjuk. Sukron, Wassalamualaikum wr wb


Baz

Tidak ada komentar: