Selasa, 07 April 2009

Bolehkan menangis ketika kematian menjemput saudara ?

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Belakangan ini hampir sering kita lihat, terjadinya berbagai musibah menimpa saudara kita. Mulai dari Banjir, Tanah Longsor, Tanggul Situ Jebol dan terakhir kali adalah musibah jatuhnya pesawat yang menewaskan 24 penumpangnya. Semua musibah yang menimpa itu di barengi dengan matinya beberapa orang yang ada di tempat kejadian.

Ketika jenazah ditemukan atau dibawa ke rumah duka, sering kita lihat keluarga dekatnya menangis dengan cara meraung habis-habisan, tidak sedikit dari mereka berteriak histeris, dan tidak sedikit pula yang bahkan sampai pingsan-pingsan. Mereka seolah tidak terima keluarga meninggal dengan cara spt itu. Hal spt ini sering kita lihat, lalu apa yang kita petik dari pelajaran ini.

Apakah cara menangis spt itu cukup Islami bagi pemeluk Islam ??? Bagaimana ajaran Islam mendidik kita dalam menghadapi kematian saudara atau orang terdekat kita yang terkena musibah ?? Jawabnya : Sebagai muslim, contoh yang paling baik dan ajaran yang patut diambil, adalah contoh dalam diri Rasulullah SAW. Kita memiliki panutan dan bgmana Rasul menyikapi musibah yang terjadi ?? berikut ini adalah hadistnya :

Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Kami sedang berada di dekat Rasulullah saw. ketika seorang di antara putri beliau menyuruh seseorang memanggil beliau dan memberi kabar bahwa anak putri beliau itu sedang menghadapi maut, Rasulullah saw. bersabda kepada utusan tersebut: Kembalilah dan kabarkan kepadanya bahwa apa yang Allah ambil dan Allah berikan adalah milik-Nya semata. Segala sesuatu di sisi-Nya adalah dengan batas waktu tertentu. Suruhlah ia untuk bersabar dan mengharap pahala. Utusan itu kembali dan berkata: Dia berjanji akan memenuhi pesan-pesan itu. Lalu Nabi saw. berdiri diikuti oleh Saad bin Ubadah dan Muadz bin Jabal. Aku pun (Usamah bin Zaid) ikut berangkat bersama mereka. Kepada Rasulullah saw. anak (dari putri beliau) diserahkan dan jiwanya bergolak seperti berada dalam qirbah (tempat air) tua. Kedua mata Rasulullah saw. menitikkan air mata. Lalu Saad bertanya: Apa arti air mata itu, ya Rasulullah? Rasulullah saw. bersabda: Ini adalah rahmat (kasih sayang) yang diletakkan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya Allah mengasihi para hamba-Nya yang pengasih
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1531

Semoga kita mampu mencontoh apa yang Rasul pernah lakukan dan menerima ajarannya dengan penuh pengabdian. Boleh menangis, namun sebaiknya tidak dengan histeris ataupun meraung-raung yang justru malah merepotkan orang lain. Semoga bermanfaat.Wassalamualaikum wr wb


Baz

Tidak ada komentar: