Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Ustad... saya mau tanya. Yg sedikit saya tahu bahwa berjabat tangan dg bapak& kakak kandung saya sehabis salam ketika melakukan rutinitas sholat tdk membatalkan wudhu bagi saya seorang perempuan. tp saya bingung dengan bagaimana saya ketika berjabat tangan dg suami setelah sholat? krn kebiasaan saya sehabis sholat ingin membaca Alqur'an. namun saya masih bimbang dengan bagaimana hukumnya saya berjabat tangan ketika selesai sholat dg suami saya? apakah jika hukumnya batal, terus ketika berjabat tangan saya menutup telapak tangan saya dg mukenah agar tdk bersentuhan langsung dg kulit, itu hukumnya bagaimana?
atas perhatian ustad saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Sarie .....
*****************
Jawab :
Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Mb Sari,
Suami anda itu adalah mahram (baca : muhrim) anda. jadi kalau anda bersalaman dengan suami itu tidak membatalkan wudhu anda, dan ketika anda tidak memakai hijab (kerudung, dll) maka hal itu tidak berdosa. Dalam fiqh nikah hubungan anda dengan suami ini namanya adalah 'Mahram Ghoiru Muabbad'..... artinya permahraman yang sifatnya sementara. (Mahram sementara). Kenapa sementara, sebab ketika suami anda meninggal, maka anda sudah bukah mahram lagi bagi keluarga si laki, baik kepada bapak dan ibunya. Oleh karena itu karena permahraman ini sifatnya sementara, maka anda boleh di nikah oleh adiknya atau kakak dari suami, karena mereka bukan mahram anda. (baik saat nikah dengan suami maupun setelah suami meninggal).
Jadi sekali lagi suami anda itu bukan orang lain, sehingga semua hal adalah halal bagi dia, dan anda halal bagi suami. Jadi kalau anda bersalaman, dlm saat anda punya wudhu ya artinya tidak batal, sebab suami anda adalah mahram sendiri yang disebut 'Mahram Ghoiru Muabbad'.
Lawan Mahram ghoiru muabbad adalah 'Mahram Muabbad' ........yaitu mahram abadi, misal : Paman, anak laki2 dari paman, atau saudara sepersusuan, dll yang masuk dalam mahram. Kalau anda ketemu mahram dari golongan mahram muabbad, maka ini mahram yang abadi dan tidak boleh di nikah. Kalau suami anda meninggal, maka anda tidak boleh nikah dengan paman atau anak paman anda atau saudara sepersusuan, dll.......dll.,
Demikian semoga bermanfaat, kalau ada yang mau menambah atau lebih melengkapi silahkan. Subhaanaka-lloohumma wa bihamdika, Asyhadu
an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika... Wassalamualaikum wr wb.
Baz
Rabu, 26 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
ass..wr.wb
salam pak ustadz,,semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT,..
pak ustadz saya mau tanya..!!
apa hukum nya klo kita tidak pernah melkasankan sholat jumat 3x berturut2..? tapi disamping itu sholat wajib selalu saya berusaha untuk melaksankan nya,mohon pencerahan nya..
Kitab mana yg terdapat keterangan bahwa jika istri bersalaman dengan suami maka tidak batal whudunya.
Coba lihat di syarqowi syarah tuhfatut tullab, syarhul iqna' dll...
Maaf ust karna ini akan dibaca org banyak...
Assalamualaikum wr. wb.
ko bsa gak batal gthu ya!!!!
ya batal lah apa iya suami ama istri bersentuhan gk batal emang diajarin siapa ko bsa gak batal, law bleh tau rujukan dari mana antum yaa ustadz...
maaf ustad, kalau bljr jngn stengah2, kasian orang awam, tolong tad di perdalam lgi,,, jngn sembarangn...
Maaf, menurut ulama, SANGAT BATAL SUAMI ISTRI BERSENTUHAN. Tolong PAHAMI LAGI TENTANG MAHROM. MAHROM ADALAH ORANG YG HAROM DI NIKAH, SEDANG SUAMI ADALAH ORANG LAIN YANG HALAL DI NIKAH
Posting Komentar