Rabu, 28 Januari 2009

Pertemanan Dalam Islam

From: rosni
Subject: Pertemanan Dalam Islam



Afwan Ustadz, gimana adab kita berteman dengan orang yang non Muslim, mengingat kondisi di tempat kerja banyak sekali yang non Muslin, termasuk boss saya juga non Muslim. terkadang mereka suka memanggil saya "bu Hajjah" ( menurut mereka, sebutan Hajjah itu diberikan kepada orang yang memakai Hijab / bukan jilbab gaul )
Tidak sedikit juga dari mereka ( non Muslim ) yang jadi teman akrab saya ( bukan sahabat ) bahkan suka mau nginap ditempat saya ( maklum anak kost :))
tak jarang juga mencomot makanan dari piring saya ketika makan.
mau saya larang, gak enak, takut katanya Islam itu tidak mau berteman dengan non Muslim.

Mohon pencerahannya Usatdz.
Jazakumullah khoiran katsiron......!

**************************

Jawab :

Bismillahirrohmanirrohim,
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Menjawab pertanyaan mb. Rosni lebih kepada hal-hal muamalah kehidupan, yaitu bagaimana bergaul dengan non muslim terutama di lingkungan kantor. Memang jika kita melihat format kantor pada jaman modern ini, maka lebih banyak kantor yang konsep pengembangannya adalah dikembangankan dari latar belakang Mgt Perkantoran Liberal, bukan konsep perkantoran islami. Di jakarta ini hampir tidak ada atau tidak kita temukan konsep kantor yang Islami. Apa ciri-ciri pokok bentuk kehidupan perkantoran Liberal, yaitu yang paling menonjol adalah : a) terjadi ikhtilat (campur baurnya laki dan perempuan dalam ruangan) b). Tidak terpisahnya duduk antara laki dan perempuan c). Mushola yang disediakan kecil dan disana campur baur laki perempuan, d) Interaksi pekerjaan tidak dilakukan melalui sebuah tatanan format yang syariah, namun laki-perempuan bisa saling kontak, berhubungan bahkan bisa duduk bersebelahan tanpa batas e). Jika jam istirahat makan, bahkan laki perempuan yang bukan muhrim bisa duduk bersebelah-menyebelah bahkan bisa berdua-duaan dll. Sedang keadaan lawan dari jenis tersebut boleh dikatakan konsep perkantoran Islami.

Jadi karena konsep yang salah dari awal, maka hal yang menonjol adalah adanya interaksi di berbagai sektor yang tidak memungkinkan laki dan perempuan tidak saling jumpa. Konsep kantor liberal lebih menganut asas kebebasan dan asas keterbukaaan, sehingga laki-perempuan dapat dengan bebas berinteraksi melakukan pekerjaannya, namun tidak sedikit dari saling kontak ini terjadilah WIL / PIL diluar yang akhrinya mengarah kepada maksiat.

Pertanyaan anda adalah, bagaimana tads menghadapi kantor yang demikian ?? maka salah satu cara menjawab adalah :
a) yha hindarkan seminim mungkin interaksi dengan lawan jenis

b). Tohopun kalau anda harus memiliki teman akrab di kantor, pilihlah yang sama jenis dan memiliki keyakinan yang sama, Ingat pesan Allah SWT dalam QS : Ali Imron - 18 : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami
terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." [Ali Imron:118]
Jadi ketika kita bersahabat, yah bersahabatlah dengan orang2 yang seiman, krn orang yg tidak seiman lebih cenderung mengajak kepada kesesatan karena mereka tidak memiliki pelita syariat di dalam hatinya

c). Jika ada orang lain atau atasan sedikit meledek, yha sudah kita istigfar saja, selama masih dalam batas-batas wajar. Konsepnya adalah kita harus bersabar menghadapi ujian, spt Quran Al-Asr : 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. 103:3)
Namun ketika hal itu sudah diluar batas kewajaran dan tatakrama serta syariat, maka kita bisa perkarakan dengan melalui pihak ke 3.

d). Bersahabatlah sewajarnya dengan mereka, persahabatan yang dimaksud adalah persahabatan official, yaitu persahabatan yang dilakukan karena ada tugas dan tanggung jawab yang diemban dalam rangka menuju tujuan perusahaan. Jadi tidak perlu kita sebagai muslim lalu larut dalam pesta2 mereka, misalnya : natalan, gathering yang mengundang kemudhorotan dll. Kita bisa membatasi diri kita sendiri dan tidak larut dalam budaya dan kebiasaan mereka.

e). Terpaksanya ada teman non muslim ke rumah anda, yha terimalah dengan baik dan jamulah mereka dan beri penghormatan sebab muslim memiliki kewajiban menjaga amanah dan menjaga tamu dengan baik. Berilah mereka makanan seperlunya jika mereka bermalam, lakukan kebiasaan anda beribadah agar mereka juga tahu bahwa jam-jam tertentu anda memiliki kewajiban ibadah. Kita malah dianjurkan untuk memberi makan kepada non muslim yang kekurangan, dengan harapan mereka akan meyakini Islam sebagai ajaran yang lurus. Bahkan Allah sendiri telah memerintahkan kita dalam Quran untuk selalu ber zakat, dan anda tahu salah satu penerima zakat yang haq itu adalah 'mualaf' ........ mualaf berarti adalah orang yang tadinya kafir dan kemudian masuk Islam.

Kalau ada muslim yang mengatakan lho kita kan dilarang bergaul dan memberi makan kepada nonmuslim, spt hadist berikut : dari Abi Said al-Khudhri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan pula seseorang memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa." (HR Abu Daud, Ahmad, Ibnu Hibban, Ad-Darimi) - itu artinya, sebagian ulama sepakat bahwa yang dilarang itu adalah dalam hal mengundang mereka makan dalam walimah, bukan dalam hal makan sehari-hari, apalagi hanya insidentil (kadang2)....

Tambahan lainnya dari para ahli : dari sisi pengertian hadits, Doktor Fahad Misy'al-mengatakan bahwa
maksud hadits ini adalah anjuran agar kita tidak berteman dengan orang yang jelek perangainya, atau orang munafiq atau fasik. Latar belakangnya
agar orang-orang yang buruk itu tidak memberi pengaruh yang tidak baik, akibat pertemanan itu.

Jadi dalam hal kadang-kadang dan sekali-kali maka tidak mengapa makan bersama non muslim serta tidur serumah dng mereka. Tapi ada yang perlu ane ingatkan yaitu ketika anti muslimah, maka dilarang anti untuk membuka jilbab dihadapan non muslim ketika serumah dengan mereka, karena mereka akan melihat aurat yang itu dilarang dalam agama, meskipun dia juga wanita spt anda. Hukumnya haram wanita muslimah memperlihatkan aurat kepada wanita non muslim.

Demikian saja semoga bermanfaat, kalau ada yang mau menambahkan silahkan, Wassalamualaikum wr wb

baz

Tidak ada komentar: